BRG: Lawan Karhutla dengan Pengembangan Ekonomi Produktif

Petugas pemadam kebakaran melakukan pembasahan di lahan gambut bekas terbakar di Jalan Tjilik Riwut Km 16,5.

Penanaman sagu dipercaya dapat mengurangi risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama kawasan gambut. Selain itu, sagu juga menjadi sumber penghidupan masyarakat melalui ekonomi produktif yang ramah dengan ekosistem gambut.
Deputi IV Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Restorasi Gambut (BRG), Haris Gunawan optimis dengan ini ke depan karhutla di Indonesia akan dapat diatasi dengan mudah.
“Indonesia sebetulnya mampu menyelesaikan permasalahan karhutla melalui kearifan lokal yang sudah ada di antara kita, seperti penanaman sagu,” kata Haris dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (2/10).
Luas lahan hutan sagu mencapai 1,225 juta hektar. Total produksi tepung sagu nasional mencapai 6,84 juta ton per tahun. Sedangkan potensi produk sagu seluruh Indonesia sebesar 5,5 juta ha dikalikan rata-rata produksi 25 ton per hektar yang ekuivalen dengan 165 juta ton.
Sagu juga memiliki keistimewaan dibandingkan tanaman sawit yang justru menghilangkan cadangan air. Produksi diversifikasi sagu dapat digunakan untuk bahan pangan, gula etanol.
“Sagu salah satu solusi mengatasi krisis pangan dan energi. Kemudian juga sekali tanam, sagu tumbuh berkembang meski ditinggal. Asalkan ada air,” tambah Haris.
Sebagai contoh, masyarakat di Desa Sungai Tohor, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, menanam sagu sebagai tanaman semi budidaya. Luas lahan sagu di kabupaten ini mencapai 63.000 hektar, sedangkan luas lahan sagu di Provinsi Riau seluas 84.000 hektar.
“Solusi ekonomi produktif lain untuk Karhutla dengan pengembangan produk kerajinan tanaman purun. Banyak ditemui di wilayah Kalimantan. Tanaman ini bisa dijadikan sebagai produk makanan yang diambil dari akar purun,” jelas dia.
Meski demikian, solusi karhutla dengan pengembanga ekonomi produktif perlu didukung industri guna mengakomodasi hasil komoditas serta mendorong masyarakat memulai produksi yang ramah ekosistem gambut.
“Pendekatan livelihood sejalan dengan gagasan BNPB dalam upaya mitigasi dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan terus terjadi setiap tahun. Tahun ini luas kebakaran hutan dan lahan mencapai 328.724 hektar,” tutup dia.
Share:

Recent Posts